RANGKUMAN LAPORAN BERAT ISI DAN
BERAT JENIS, PERMEABILITAS, C-ORGANIK, CACING TANAH.
1. BERAT
ISI DAN BERAT JENIS
Bobot
Isi adalah bobot masa tanah kondisi lapang yang dikering oven persatuan volume.
Bobot
Jenis adalah bobot masa partikel padat persatuan volume.
Metode pengukuran bobot isi
tanah
a. Metode silinder
Metode silinder sangat mudah
dan sederhana serta praktis untuk tanah-tanah yang
tidah bersifat mengembang dan
mengerut, dan pengukuran bobot isi dengan
menggunakan silinder yaitu pipa
PVC yang berbentuk tabung ditancapkan ke
dalam tanah sampai bagian atas
silinder sejajar dengan permukaan tanah (sinder
terisi penuh).
b. Metode clod
Pengukuran bobot isi dengan
clod digunakan pada tanah yang bersifat mengembang
dan mengerut serta sulit
diambil contohnya dengan silinder.
c. Metode wash boring
Tanah dikikis dengan
menggunakan mata bor cross bit yang mempunyai kecepatan
putar 375 rpm dan tekanan ± 200
kg.
d. Metode radioaktif (sinar gama)
Metode pada pengukuran berat
isi (BI) digunakan secara langsung ditempat terbuka
(lapangan) pada tanah-tanah
yang mudah mengembang serta mengerut, sehingga dalam
penetapannya diperhitungkan
pada kondisi hisapan bor.
* Metode pengukuran bobot jenis
tanah
Kalibrasi piknometer
Digunakan sebagai alat bantu
dalam mengukur berat jenis tanah. Berat jenis tanah
adalah perbandingan antara
berat tanah dan berat air suling dengan isi yang sama pada
suhu tertentu.
Faktor yang Mempengaruhi Bobot
Isi dan Bobot Jenis
Faktor - faktor yang
mempengaruhi bobot isi
Struktur tanah
Pengolahan tanah
Bahan organik
\
Agregasi tanah
Tekstur tanah
Faktor - faktor yang
mempengaruhi bobot jenis
Tekstur tanah
Bahan organik
Faktor yang Dipengaruhi Bobot Isi
dan Bobot Jenis
Faktor - faktor yang dipengaruhi bobot isi
Perakaran
Pengolahan tanah
Aerasi
Infiltrasi air
Konsistensi tanah
Faktor - faktor yang
dipengaruhi bobot jenis
Porositas
Pengolahan tanah
Hubungan nilai BI dalam bidang
pertanian
Lahan barang tongkok terbentuk
dari aliran larutan basah berumur miosin dan pliosin. Peredaan umur tersebut
tercermin dari karakteristik susunan mineral dalam fraksi pasir dan sifat fisika kimia tanah yang terbentuk. Sistem
lahan barang tongkok mempunyai sifat fisik tanah berpenampang dalam gembur
tekstur halus tetapi mempunyai
permeabilitas cepat dengan stabilitas agregat yang mantap.
2.
PERMEABILITAS
Permeabilitas adalah tingkat
kejarangan tanah untuk dilalui aliran massa air atau kerapatan aliran air untuk
melewati massa tanah.
Terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi permeabilitas:
a.
Porositas
b.
Struktur
c.
Tekstur
d.
Vaskusitas
Faktor-faktor yang dipengaruhi
permeabilitas:
a.
Infiltrasi
b.
Erosi
c.
Drainase
Analisa perlakuan
Menyiapkan sampel tanah yaitu
pasir dan liat kemudian memasukkan kedalam tabung slinder. Masing-masing
direndam dalam air sampai keadaan lembab. Lalu memasukkannya kedalam liat
konduktivitas hidrolik dan sampai jenuh
dan diisi air sampai penuh. Jangan sampai menetes sampai stopwatch dinyalakan.
Sebelum dimasukkan ke KHJ terlebih dahulu diukur diameter dan tinggi tabung
slinder. Setelah stopwatch dinyalakan
biarkan air menetes dalam gelas aqua dan diamati selama 1 menit
perubahan tinggi air yang terjadi kemudian catat hasilnya dalam tabel.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum tanah bertekstur
pasir memiliki sifat atau
konduktivitas hidrolik jenuh yang lebih
tinggi bila dibandinggkan tanah yang bertekstur
liat hal ini disebabkan dari tekstur struktur dan porositas tanah.
3.
C-ORGANIK
Analisa perlakuan
Ø Dalam praktikum untuk mengetahui kandungan C-ORGANIK menggunakan metode walked-black.
Awalnya merupakan empat tanah sebanyak 0,5 gra. Lebihkan tanah didalam tabung
elenmeyer. Tambahkan K2CR2O7 sebanyak 20 ml kemudian tambahkan H2SO4 sebanyak 20 ml. Dalam menambahkan H2SO4
harus hati karena H2SO4 merupakn senyawa kimia yang sangat kuat, kemudian
diamkan selama 15 menit.
Ø Setelah 15 menit, tambahkan aquades hingga 20 ml agar
reaksi berhenti. Kemudian tambahkan H2PO4 sebanyak 10 ml agar kemudian besi
didalam tanah hilang. Setelah itu tambahkan indikator difenilaminnya sebanyak 20 tetes. Kemudian
aduk menggunakan magnetik steaker hingga cukup.
Ø Setelah diaduk tambahkan FeSO4 atau titrasi dengan
Fe2SO4 setelah itu dapat dilihat perubahan yang terjadi warna dalam tabung
berubah menjadi hijau terang.
Kesimpulan
Ø Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa persen C-ORGANIK didaerah joyo grand lebih
kecil dari pada di oma kampus dengan nilai 1,755 persen < 2,102 sedangkan % bahan organiktanah yang
terdapat didaerah joyo grand sebesar 3,00 %.
4.
CACING TANAH
Jenis – jenis cacing tanah
Berdasarkan ekologinya, cacing
di bagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1.
Kelompok Epigeik
-
Hidup dan makan bahan organik dilapisan organik (permukaan)
-
Bergerak secara horizontal
-
Tidak membentuk saluran(channel)
-
Tubuhnya berwarna gelap
-
Kelompok penghancur seresah
2.
Kelompok Endogeik
-
Hidup dilapisan tanah bawah
-
Makan tanah mineral
-
Membuat lubang saluran dan tinggal menetap didalamnya
-
Cast/kotoran dibentuk di dalam saluran tersebut
-
Warna tubuh merah muda
-
Kelompok pencampur tanah dengan bahan organik dan memperbaiki struktur tanah
sehingga disebut “penggali tanah atau soil engeenering”
3.
Kelompok anesik
-
Hidup di dalam tanah
-
Makanannya diperoleh dari lapisan organik (atas)
-
Membuat lubang saluran dalam tanah dengan bagian ujung terbuka ke permukaan
tanah
-
Meninggalkan cast pada permukaan tanah
-
Warna tubuhnya gelap di bagian atas (dorsal) dan terang dibagian bawahnya
(ventral)
-
Kelompok pencampur tanah dengan bahan organik dan memperbaiki struktur tanah
sehingga disebut “penggali tanah atau soil engeenering”.
Keterangan :
Keterangan :
1. Mulut/prostomium
berfungsi untuk makan tanah dan
bahan organik, menghancurkan seresah, tanah mineral, untuk memperoleh nutrisi.
2. Seta (bulu halus)
Adalah bulu-bulu halus yang
hampir tidak terlihat dan berfungsi untuk membantu cacing masuk ke dalam tanah
3. Peristomium
Bagian dari ujung mulut sampai
clitellium yang berfungsi untuk membuat lubang atau pori-pori untuk tempat
tinggal cacing.
4. Clitellium
Bagian dari kepala sampai
lambung yang berwarna putih pucat dan mengalami penebalan. Berfungsi untuk
produksi cocoon (yaitu telur cacing)
5. Cocoon
Adalah telur cacing
6. Periproct
Atau dapat disebut anus dari
bagian lambung hingga tempat kloaka. Berfungsi untuk tempat pembuangan cast
atau kotoran.
Dan kotoran tersebutlah yang
membuat tanah kita menjadi subur
7. Tempat kloaka
Tempat pembuangan kotoran
8. Segmen
Adalah bagian-bagian tubuh
cacing karena cacing terdiri dari segmen-segmen
(anonymousB,2010)
Syarat Hidup Optimum Cacing
Tanah
a. Suhu
Suhu yang baik antara 15oC-25oC. Suhu yang
lebih tinggi dari 25oC masih baik asalkan ada naungan yang cukup dan
kelembaban yang optimal.
Suhu yang terlalu rendah maupun
terlalu tinggi akan mempengaruhi proses-proses fisiologis seperti pernafasan,
pertumbuhan, perkembangbiakan dan metabolisme. Suhu rendah menyebabkan kokon
sulit menetas. Suhu yang hangat (sedang) menyebabkan cepat menetas dan
pertumbuhan cacing tanah serta perkembangbiakannya akan berjalan sempurna.
b. Kelembapan
Kelembaban yang baik untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15% sampai 30%.
Dikarenakan sebanyak 85 % dari
berat tubuh cacing tanah berupa air, sehingga sangatlah penting untuk menjaga
media pemeliharaan tetap lembab (kelembaban optimum berkisar antara 15 - 30 %).
Tubuh cacing mempunyai mekanisme untuk menjaga keseimbangan air dengan
mempertahankan kelembaban di permukan tubuh dan mencegah kehilangan air yang
berlebihan. Cacing yang terdehidrasi akan kehilangan sebagian besar berat
tubuhnya dan tetap hidup walaupun kehilangan 70 - 75 % kandungan air tubuh.
Kekeringan yang berkepanjangan memaksa cacing tanah untuk bermigrasi ke lingkungan
yang lebih cocok.Kelembaban sangat diperlukan untuk menjaga agar kulit cacing
tanah berfungsi normal. Bila udara terlalu kering, akan merusak keadaan kulit.
Untuk menghindarinya cacing tanah segera masuk kedalam lubang dalam tanah,
berhenti mencari makan dan akhirnya akan mati. Bila kelembaban terlalu tinggi
atau terlalu banyak air, cacing tanah segera lari untuk mencari tempat yang
pertukaran udaranya (aerasinya) baik. Hal ini terjadi karena cacing tanah
mengambil oksigen dari udara bebas untuk pernafasannya melalui kulit.
c. PH
Untuk pertumbuhan yang baik dan
optimal diperlukan pH antara 6,0 sampai 7,2.
Karena cacing tanah memiliki
sistem pencernaan yang kurang sempurna, karena sedikitnya enzim pencernaan.
Oleh karena itu cacing tanah memerlukan bantuan bakteri untuk
merubah/memecahkan bahan makanan. Aktivitas bakteri yang kurang dalam
makanannya menyebabkan cacing tanah kekurangan makanan dan akhirnya mati karena
tidak ada yang membantu pencernaan senyawa karbohidrat dan protein. Namun bila
makanan terlalu asam sehingga aktivitas bakteri berlebihan. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya pembengkakan tembolok cacing tanah dan berakhir dengan
kematian pula. Keadaan makanan atau lingkungan yang terlalu basah,
mengakibatkan cacing tanah kelihatan pucat dan kemudian mati.
d. Habitat
Cacing ini hidup didalam liang
tanah yang lembab, subur dan suhunya tidak terlalu dingin. Untuk pertumbuhannya
yang baik, cacing ini memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau pH
6-7,2. Kulit cacing tanah memerlukan kelembabancukup tinggi agar dapat
berfungsi normal dan tidak rusakyaitu berkisar 15% - 30%. Suhu yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan antara 15oC-25oC.
e. Tekstur
Tekstur tanah sangat
mempengaruhi kehidupan cacing di dalam tanah. Bila tekstur tanah pasir maka
tidak ada cacing tanah, karena kelembapan pada tanah pasir kurang
f. Bahan organik
Apabila bahan organik dalam
tanah banyak maka kehidupan cacing akan optimum karena bahan organik merupakan
makanan bagi para cacing
g. Sinar matahari
Apabila sinar matahari yang
mengenai tanah terlalu banyak maka kehidupan cacing kurang optimum karena suhu
tanah akan panas atau tinggi
Peran cacing tanah bagi
kesuburan tanah
Cacing sangat penting pada
tanah pertanian. Lahan pertanian yang mengandung banyak cacing tanah didalamnya
pada umumnya akan lebih subur karena tanah tersebut yang bercampur dengan
kotoran cacing tanah sudah siap untuk diserap oleh akar tanaman. Cacing tanah
yang ada di dalam tanah akan mencampurkan bahan organik pasir ataupun bahan
antara lapisan atas dan bawah. Aktivitas ini juga menye-babkan bahan organik
akan tercampur lebih merata. Kotoran cacing tanah juga kaya akan unsur hara.
Ahli-ahli pertanian di luar negeri dari tahun ke tahun tertarik oleh
gerak-gerak cacing tanah. Mereka menyatakam bahwa kadar kimiawi kotoran cacing
dan tanah aslinya banyak perbedaannya.
Liang cacing tanah yang
ditinggal dalam tanah berfungsi memperbaiki aerasi dan drai-nase. Keduanya
sangat penting dalam pembentukan tanah. Cacing tanah juga membantu pengangkutan
sejumlah lapisan tanah dari bahan organik. Lapisan bawah permukaan dan
mencampurkan tanah dari bahan organik dengan bahan organik. Cacing tanah juga
dapat memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah. Lubang-lubang yang dibuat
oleh cacing dan humus secara langsung menjadikan tanah menjadi gembur.
Analisis perlakuan planar cage
Bahan dan alat disiapkan semua
agar kita mudah dalam mulai pengamatan. Amati pergerakan tanah terlebih dulu
pada planar cage menggunakan alat bantuan senter apabila sulit untuk
melihatnya. Setelah serasa ketemu lintasan cacingnya beri garis putus-putus
lintasannya menggunakan spidol merah. Lakukan cara seperti itu pada semua
lintasan cacing yang ada di planar cage. Setelah selesai, ukur panjang lintasan
pergerakan menggunakan planimeter. Penggunaan planimeter pada planar cage harus
sedikit di tekan agar roda pada planimeter dapat bergerak dan menunjukkan
angka. Penarikan garis tidak boleh terputus karena jika terputus data yang
dihasilkan tidak valid dan pada saat menggunakan planimeter planarcage tidak
boleh ditidurkan karena dapat merusak agregat. Setelah semua panjang pergerakan
cacing di hitung maka jumlahkan semuanya. Lalu catat hasil pengamatan. Dan
itung berat cacing, panjang dan diameter cacingnya. Lalu buatlah laporan
Metode Pengamatan Pergerakan
Cacing Tanah
1.
Panjang lintasan
dapat dhitung menggunakan planimeter. Menghitung pergerakan cacing tanah.
2.
Mengetahui
pergerakan atau sebaran lintasan cacing pada dindig kaca.
3.
Mencatat
hasil-hasil.
Kesimpulan
Pada praktikum ini dilakukan
planar cage ditambah tanah andisol dan ultisol serta seresah dan cacing tanah
sebanyak 5 ekor. Pergerakan cacing tanah diamati melihat jejak yang telah
dilewati oleh cacing.
jejak ini terlihat jelas karena memiliki warna dan bentuk yang berbeda dari tanah yang sebenarnya. Warna cendrung agak terang jadi setiap
jejak ini terlihat jelas karena memiliki warna dan bentuk yang berbeda dari tanah yang sebenarnya. Warna cendrung agak terang jadi setiap
0 komentar:
Posting Komentar