Pages

Pages

Pages

Jumat, 06 April 2012

RANGKUMAN LAPORAN BERAT ISI DAN BERAT JENIS, PERMEABILITAS, C-ORGANIK, CACING TANAH.


RANGKUMAN LAPORAN BERAT ISI DAN BERAT JENIS, PERMEABILITAS, C-ORGANIK, CACING TANAH.
1.       BERAT ISI DAN BERAT JENIS
Bobot Isi adalah bobot masa tanah kondisi lapang yang dikering oven persatuan volume.
Bobot Jenis adalah bobot masa partikel padat persatuan volume.
Metode pengukuran bobot isi tanah
a. Metode silinder
Metode silinder sangat mudah dan sederhana serta praktis untuk tanah-tanah yang
tidah bersifat mengembang dan mengerut, dan pengukuran bobot isi dengan
menggunakan silinder yaitu pipa PVC yang berbentuk tabung ditancapkan ke
dalam tanah sampai bagian atas silinder sejajar dengan permukaan tanah (sinder
terisi penuh).

b. Metode clod
Pengukuran bobot isi dengan clod digunakan pada tanah yang bersifat mengembang
dan mengerut serta sulit diambil contohnya dengan silinder.

c. Metode wash boring
Tanah dikikis dengan menggunakan mata bor cross bit yang mempunyai kecepatan
putar 375 rpm dan tekanan ± 200 kg.

d. Metode radioaktif (sinar gama)
Metode pada pengukuran berat isi (BI) digunakan secara langsung ditempat terbuka
(lapangan) pada tanah-tanah yang mudah mengembang serta mengerut, sehingga dalam
penetapannya diperhitungkan pada kondisi hisapan bor.

* Metode pengukuran bobot jenis tanah
 Kalibrasi piknometer
Digunakan sebagai alat bantu dalam mengukur berat jenis tanah. Berat jenis tanah
adalah perbandingan antara berat tanah dan berat air suling dengan isi yang sama pada
suhu tertentu.

Faktor yang Mempengaruhi Bobot Isi dan Bobot Jenis
Faktor - faktor yang mempengaruhi bobot isi
 Struktur tanah
 Pengolahan tanah
 Bahan organik
\
 Agregasi tanah
 Tekstur tanah

Faktor - faktor yang mempengaruhi bobot jenis
 Tekstur tanah
 Bahan organik

Faktor yang Dipengaruhi Bobot Isi dan Bobot Jenis
 Faktor - faktor yang dipengaruhi bobot isi
 Perakaran
 Pengolahan tanah
 Aerasi
 Infiltrasi air
 Konsistensi tanah

Faktor - faktor yang dipengaruhi bobot jenis
 Porositas
 Pengolahan tanah

Hubungan nilai BI dalam bidang pertanian
Lahan barang tongkok terbentuk dari aliran larutan basah berumur miosin dan pliosin. Peredaan umur tersebut tercermin dari karakteristik susunan mineral dalam fraksi pasir dan sifat  fisika kimia tanah yang terbentuk. Sistem lahan barang tongkok mempunyai sifat fisik tanah berpenampang dalam gembur tekstur halus tetapi  mempunyai permeabilitas cepat dengan stabilitas agregat yang mantap.



2.      PERMEABILITAS

Permeabilitas adalah tingkat kejarangan tanah untuk dilalui aliran massa air atau kerapatan aliran air untuk melewati massa tanah.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas:
a.       Porositas
b.      Struktur
c.       Tekstur
d.      Vaskusitas

Faktor-faktor yang dipengaruhi permeabilitas:
a.       Infiltrasi
b.      Erosi
c.       Drainase

Analisa perlakuan
Menyiapkan sampel tanah yaitu pasir dan liat kemudian memasukkan kedalam tabung slinder. Masing-masing direndam dalam air sampai keadaan lembab. Lalu memasukkannya kedalam liat konduktivitas  hidrolik dan sampai jenuh dan diisi air sampai penuh. Jangan sampai menetes sampai stopwatch dinyalakan. Sebelum dimasukkan ke KHJ terlebih dahulu diukur diameter dan tinggi tabung slinder. Setelah stopwatch dinyalakan  biarkan air menetes dalam gelas aqua dan diamati selama 1 menit perubahan tinggi air yang terjadi kemudian catat hasilnya dalam tabel.

Kesimpulan

 Dari hasil praktikum tanah bertekstur pasir  memiliki sifat atau konduktivitas  hidrolik jenuh yang lebih tinggi bila dibandinggkan tanah yang bertekstur  liat hal ini disebabkan dari tekstur struktur dan porositas tanah.







3.      C-ORGANIK

Analisa perlakuan
Ø  Dalam praktikum untuk mengetahui kandungan  C-ORGANIK menggunakan metode walked-black. Awalnya merupakan empat tanah sebanyak 0,5 gra. Lebihkan tanah didalam tabung elenmeyer. Tambahkan K2CR2O7 sebanyak 20 ml kemudian tambahkan  H2SO4 sebanyak 20 ml. Dalam menambahkan H2SO4 harus hati karena H2SO4 merupakn senyawa kimia yang sangat kuat, kemudian diamkan selama 15 menit.
Ø  Setelah 15 menit, tambahkan aquades hingga 20 ml agar reaksi berhenti. Kemudian tambahkan H2PO4 sebanyak 10 ml agar kemudian besi didalam tanah hilang. Setelah itu tambahkan indikator  difenilaminnya sebanyak 20 tetes. Kemudian aduk menggunakan magnetik steaker hingga cukup.
Ø  Setelah diaduk tambahkan FeSO4 atau titrasi dengan Fe2SO4 setelah itu dapat dilihat perubahan yang terjadi warna dalam tabung berubah menjadi hijau terang.

Kesimpulan
Ø  Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa  persen C-ORGANIK didaerah joyo grand lebih kecil dari pada di oma kampus dengan nilai 1,755 persen <  2,102 sedangkan % bahan organiktanah yang terdapat didaerah joyo grand sebesar 3,00 %.


4.      CACING TANAH

Jenis – jenis cacing tanah
Berdasarkan ekologinya, cacing di bagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Kelompok Epigeik
- Hidup dan makan bahan organik dilapisan organik (permukaan)
- Bergerak secara horizontal
- Tidak membentuk saluran(channel)
- Tubuhnya berwarna gelap
- Kelompok penghancur seresah
2. Kelompok Endogeik
- Hidup dilapisan tanah bawah
- Makan tanah mineral
- Membuat lubang saluran dan tinggal menetap didalamnya
- Cast/kotoran dibentuk di dalam saluran tersebut
- Warna tubuh merah muda
- Kelompok pencampur tanah dengan bahan organik dan memperbaiki struktur tanah sehingga disebut “penggali tanah atau soil engeenering”
3. Kelompok anesik
- Hidup di dalam tanah
- Makanannya diperoleh dari lapisan organik (atas)
- Membuat lubang saluran dalam tanah dengan bagian ujung terbuka ke permukaan tanah
- Meninggalkan cast pada permukaan tanah
- Warna tubuhnya gelap di bagian atas (dorsal) dan terang dibagian bawahnya (ventral)
- Kelompok pencampur tanah dengan bahan organik dan memperbaiki struktur tanah sehingga disebut “penggali tanah atau soil engeenering”.
Keterangan :
1. Mulut/prostomium

berfungsi untuk makan tanah dan bahan organik, menghancurkan seresah, tanah mineral, untuk memperoleh nutrisi.
2. Seta (bulu halus)

Adalah bulu-bulu halus yang hampir tidak terlihat dan berfungsi untuk membantu cacing masuk ke dalam tanah
3. Peristomium

Bagian dari ujung mulut sampai clitellium yang berfungsi untuk membuat lubang atau pori-pori untuk tempat tinggal cacing.
4. Clitellium

Bagian dari kepala sampai lambung yang berwarna putih pucat dan mengalami penebalan. Berfungsi untuk produksi cocoon (yaitu telur cacing)
5. Cocoon

Adalah telur cacing
6. Periproct

Atau dapat disebut anus dari bagian lambung hingga tempat kloaka. Berfungsi untuk tempat pembuangan cast atau kotoran.
Dan kotoran tersebutlah yang membuat tanah kita menjadi subur
7. Tempat kloaka

Tempat pembuangan kotoran
8. Segmen

Adalah bagian-bagian tubuh cacing karena cacing terdiri dari segmen-segmen
(anonymousB,2010)

Syarat Hidup Optimum Cacing Tanah
a. Suhu

Suhu yang baik antara 15oC-25oC. Suhu yang lebih tinggi dari 25oC masih baik asalkan ada naungan yang cukup dan kelembaban yang optimal.
Suhu yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi akan mempengaruhi proses-proses fisiologis seperti pernafasan, pertumbuhan, perkembangbiakan dan metabolisme. Suhu rendah menyebabkan kokon sulit menetas. Suhu yang hangat (sedang) menyebabkan cepat menetas dan pertumbuhan cacing tanah serta perkembangbiakannya akan berjalan sempurna.
b. Kelembapan

Kelembaban yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15% sampai 30%.
Dikarenakan sebanyak 85 % dari berat tubuh cacing tanah berupa air, sehingga sangatlah penting untuk menjaga media pemeliharaan tetap lembab (kelembaban optimum berkisar antara 15 - 30 %). Tubuh cacing mempunyai mekanisme untuk menjaga keseimbangan air dengan mempertahankan kelembaban di permukan tubuh dan mencegah kehilangan air yang berlebihan. Cacing yang terdehidrasi akan kehilangan sebagian besar berat tubuhnya dan tetap hidup walaupun kehilangan 70 - 75 % kandungan air tubuh. Kekeringan yang berkepanjangan memaksa cacing tanah untuk bermigrasi ke lingkungan yang lebih cocok.Kelembaban sangat diperlukan untuk menjaga agar kulit cacing tanah berfungsi normal. Bila udara terlalu kering, akan merusak keadaan kulit. Untuk menghindarinya cacing tanah segera masuk kedalam lubang dalam tanah, berhenti mencari makan dan akhirnya akan mati. Bila kelembaban terlalu tinggi atau terlalu banyak air, cacing tanah segera lari untuk mencari tempat yang pertukaran udaranya (aerasinya) baik. Hal ini terjadi karena cacing tanah mengambil oksigen dari udara bebas untuk pernafasannya melalui kulit.
c. PH

Untuk pertumbuhan yang baik dan optimal diperlukan pH antara 6,0 sampai 7,2.
Karena cacing tanah memiliki sistem pencernaan yang kurang sempurna, karena sedikitnya enzim pencernaan. Oleh karena itu cacing tanah memerlukan bantuan bakteri untuk merubah/memecahkan bahan makanan. Aktivitas bakteri yang kurang dalam makanannya menyebabkan cacing tanah kekurangan makanan dan akhirnya mati karena tidak ada yang membantu pencernaan senyawa karbohidrat dan protein. Namun bila makanan terlalu asam sehingga aktivitas bakteri berlebihan. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pembengkakan tembolok cacing tanah dan berakhir dengan kematian pula. Keadaan makanan atau lingkungan yang terlalu basah, mengakibatkan cacing tanah kelihatan pucat dan kemudian mati.
d. Habitat

Cacing ini hidup didalam liang tanah yang lembab, subur dan suhunya tidak terlalu dingin. Untuk pertumbuhannya yang baik, cacing ini memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau pH 6-7,2. Kulit cacing tanah memerlukan kelembabancukup tinggi agar dapat berfungsi normal dan tidak rusakyaitu berkisar 15% - 30%. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan antara 15oC-25oC.
e. Tekstur

Tekstur tanah sangat mempengaruhi kehidupan cacing di dalam tanah. Bila tekstur tanah pasir maka tidak ada cacing tanah, karena kelembapan pada tanah pasir kurang
f. Bahan organik

Apabila bahan organik dalam tanah banyak maka kehidupan cacing akan optimum karena bahan organik merupakan makanan bagi para cacing
g. Sinar matahari

Apabila sinar matahari yang mengenai tanah terlalu banyak maka kehidupan cacing kurang optimum karena suhu tanah akan panas atau tinggi

Peran cacing tanah bagi kesuburan tanah
Cacing sangat penting pada tanah pertanian. Lahan pertanian yang mengandung banyak cacing tanah didalamnya pada umumnya akan lebih subur karena tanah tersebut yang bercampur dengan kotoran cacing tanah sudah siap untuk diserap oleh akar tanaman. Cacing tanah yang ada di dalam tanah akan mencampurkan bahan organik pasir ataupun bahan antara lapisan atas dan bawah. Aktivitas ini juga menye-babkan bahan organik akan tercampur lebih merata. Kotoran cacing tanah juga kaya akan unsur hara. Ahli-ahli pertanian di luar negeri dari tahun ke tahun tertarik oleh gerak-gerak cacing tanah. Mereka menyatakam bahwa kadar kimiawi kotoran cacing dan tanah aslinya banyak perbedaannya.
Liang cacing tanah yang ditinggal dalam tanah berfungsi memperbaiki aerasi dan drai-nase. Keduanya sangat penting dalam pembentukan tanah. Cacing tanah juga membantu pengangkutan sejumlah lapisan tanah dari bahan organik. Lapisan bawah permukaan dan mencampurkan tanah dari bahan organik dengan bahan organik. Cacing tanah juga dapat memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah. Lubang-lubang yang dibuat oleh cacing dan humus secara langsung menjadikan tanah menjadi gembur.

Analisis perlakuan planar cage
Bahan dan alat disiapkan semua agar kita mudah dalam mulai pengamatan. Amati pergerakan tanah terlebih dulu pada planar cage menggunakan alat bantuan senter apabila sulit untuk melihatnya. Setelah serasa ketemu lintasan cacingnya beri garis putus-putus lintasannya menggunakan spidol merah. Lakukan cara seperti itu pada semua lintasan cacing yang ada di planar cage. Setelah selesai, ukur panjang lintasan pergerakan menggunakan planimeter. Penggunaan planimeter pada planar cage harus sedikit di tekan agar roda pada planimeter dapat bergerak dan menunjukkan angka. Penarikan garis tidak boleh terputus karena jika terputus data yang dihasilkan tidak valid dan pada saat menggunakan planimeter planarcage tidak boleh ditidurkan karena dapat merusak agregat. Setelah semua panjang pergerakan cacing di hitung maka jumlahkan semuanya. Lalu catat hasil pengamatan. Dan itung berat cacing, panjang dan diameter cacingnya. Lalu buatlah laporan

Metode Pengamatan Pergerakan Cacing Tanah
1.      Panjang lintasan dapat dhitung menggunakan planimeter. Menghitung pergerakan cacing tanah.
2.      Mengetahui pergerakan atau sebaran lintasan cacing pada dindig kaca.
3.      Mencatat hasil-hasil.

Kesimpulan

Pada praktikum ini dilakukan planar cage ditambah tanah andisol dan ultisol serta seresah dan cacing tanah sebanyak 5 ekor. Pergerakan cacing tanah diamati melihat jejak yang telah dilewati oleh cacing.
jejak ini terlihat jelas karena memiliki warna dan bentuk yang berbeda dari tanah yang sebenarnya. Warna cendrung agak terang  jadi setiap 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar