Pages

Pages

Pages

Jumat, 06 April 2012

laporan musuh alami


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Serangan hama dan penyakit yang ada pada tanaman budidaya dapat mengurangi produktivitas hasil dari tanaman tersebut.  Hama tersebut dapat diatasi dengan menggunakan pestisida, insektisida, maupun fungisida, namun biasanya penanganan ini dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan.
            Musuh alami dapat membantu manusia dalam menangani hama tanpa merusak lingkungan. Dengan adanya musuh alami atau predator rantai makanan dalanm lingkungan tersebut akan tetap terjaga.

1.2       Tujuan
·         Untuk memahami musuh alami serta konsep musuh alami dan cakupan di dalamnya
·         Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dan pengendalian tentang hama dari musuh alami tersebut
·         Untuk mengenal contoh  musuh alami berdasarkan status cirri fisik dan mekanisme penyerangan serta lainnya












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Musuh Alami
·         Musuh alami merupakan salah satu teknik pengendalian  secara biologis bagi tanaman yang terserang hama tertentu
                      (Subyakto,2000)
·         Musuh alami merupakan salah satu factor pengendalian organism pengganggu tanaman (OPT) sehingga berperan dalam pengaturan populasi OPT di dalam
                    (Abadi,2003)
·         Natural enemies is one  of biological control that defined as the reduction of pest population, include predator, parasitoid and pathogens
ü  Musuh alami merupakan salah satu pengendalian biologi dengan mereduksi populasi hama yang terdiri dari predators, parasitoid, dan pathogen
   (Sthelinger, 1973)

2.2 Pengertian Predator, Parasetoid, Entomopatogen
Predator
Parasitoid
Pathogen
Suatu binatang yang dapat memangsa binatang lain
                              


(Kusnadi, 2005)
Organisme yang sepanjang hidupnya bergantung pada inang yang akhirnya membunuh dalam proses itu
                                (Kusnadi,2005)
Organisme yang hidup dalam habitat inangnya dan menyerang hama tertentu, biasanya menyerang serangga
                              (Kusnaedi,2005)


2.3 Ciri-ciri dari Predator, Parasitoid, dan Entomopatogen
Predator
Parasitoid
Pathogen
1. membunuh,                    memakan/menghisap     mangsanya dengan cepat
2.  dalam fase nimfa,imago, dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya
3. kebanyakan bersifat karnivorik
4. memerlukan dan memangsa banyak mangsa selam hidupnya
5. ukuran tubuh lebih besar dari mangsanya
6. bersifat polifag, olifag, dan monofag
                               (Nyoman,1998)
1. menyedot energy dan memakannya selagi mangsa masih hidup
2. metamorphosis sempurna
3. ukuran tubuh lebih kecil dari mangsanya
4. membunuh dan melumpuhkan inang untuk kepentingan keturunannya
                               (Nyoman,1998)
1.bersifat menyerap serangga
2. tumbuh dan tinggal dalam inangnya
3. berukuran kecil
4. memiliki skala hidup pendek
                          (natawigena,1990)

2.4 Contoh dari Predator, Parasitoid, dan Entomopathogen beserta mangsa atau inangnya
Musuh Alami
Status
Mangsa
Lycosa sp
Predator
Aphid sp, kutu daun (Stemhause,1963)
Menochillus sexmaculatus
Predator
Aphid sp, kutu daun, kebul (Natawigena,1990)
Verania sp
Predator
Semut, Aphid, Kutu hijau (Natawigena,1990)
Soleonopsis sp
Predator
Aphid sp, lalat buah (Galloghen,1991)
Stagmomantis carolina
Predator
Aphd sp, hellopelis, kutu kebul (Subyakto,2000)
Lymnoganus sp
Predator
Nyamuk, wereng (Galloghen,1991)
Anax juinus
Predator
Walang sangit (Natawigena,1990)
Trichograma sp
Parasitoid
Telur, serangga, ngengat (Subyakto,2000)
Beauveria bassiana
Patogen
Belalang, tawon (Natawigena, 1990)
Trichoderma sp
Patogen
Jamur, penyakit akar putih (Natawigena,1990)



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Bioekologi Spesimen
A.   Nama latin       : Lycosa sp
Nama umum   : Laba-laba

Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Filum           : Arthropoda
Kelas            : Arachnida
Ordo            : Araida
Famili           : Lycosidae
Genus          : Lycora
Spesies        : Lycora sp

Ciri-ciri specimen :  merupakan hewan berbuku-buku, punya 2 segmen yaitu chepalothoraks dan             abdomen, punya 4 pasang kaki, dan tidak bersayap. Mampu membuat jarring dan merupakan hewan karnivora punya rahang bertaring (chelicera) dan punya alat bantu (mulut) yaitu pedipalpus

Mangsa/inang utama : Aphid sp, kutu daun
Gambar morfologi
http://entomology.unl.edu/images/spiders/lycosa_hell1.jpg
 






B.   Nama latin       : Verania sp
Nama umum   : Kumbang kubah bulan sabit

Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Filum           : Arthropoda
Kelas            : Insecta
Ordo            : Coleoptera
Famili           : Coccinelidae
Genus          : Verania
Spesies        : Verania sp

Ciri-ciri specimen :  Merupakan predator dari kutu daun dan kutu hijau, memiliki 3 pasang tungkai, berwarna orange kemerahan ada titik hitam, dan punya titik hitam berbentuk seperti bulan sabit, memiliki sepasang antena

Mangsa/inang utama : Semut, aphid, kutu hijau

Gambar morfologi


C.   Nama latin       : Soleonopsis sp
Nama umum   : Semut rang-rang

Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Filum           : Arthropoda
Kelas            : Insecta
Ordo            : Hymonptera
Famili           : Fermicidae
Genus          : Soleonopsis
Spesies        : Soleonopsis sp

Ciri-ciri specimen :  Merupakan makhluk koloni, membuat sarang di pepohonan yang tinggi, berwarna coklat kemerahan. Panjang tubuhnya antara 5-10 mm. Merupakan predator serangga hama. Memiliki sepasang antenna, 3 pasang tungkai, dan tubuh beruas-ruas

Mangsa/inang utama : aphid sp, lalat buah

Gambar morfologi


http://www.discoverlife.org/IM/I_ALW/0003/320/Pseudomyrmex_apache,_worker,I_ALW349.jpg
 












D.   Nama latin       : Trichroorama javanicum
Nama umum   : Tabuhan

Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Filum           : Arthropoda
Kelas            : Insecta
Ordo            : Hymenoptera
Famili           : Trichrogrammatida
Genus          : Trichroogramma
Spesies        : Trichroorama javanicum

Ciri-ciri specimen : berukuran kecil (o,3-1 mm) berwarna hitam remang-remang coklat pucat/kuning, sayapnya berumbai-rumbai, bulu sayap teratur, bentuknya seperti lalt, punya 3 pasang tungkai, memiliki sepasang sayap, sepasang antenna pada caput, tubuhnya beruas-ruas

Mangsa/inang utama : telur, serangga, ngengat

Gambar morfologi
http://al-ungarany.wen9.net/wordpress/images/vespa_mandarinia.jpg
 










E.   Nama latin       : Anax juinus
Nama umum   : Capung

Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Filum           : Arthropoda
Kelas            : Insecta
Ordo            : Odonata
Famili           : Ansoptera
Genus          : Anax
Spesies        : Anax juinus

Ciri-ciri specimen : memiliki 3 pasang tungkai, jarang berada/jauh dari air, memiliki 2 pasang sayap, memiliki antenna kecil. Tubuh tersusun atas caput, thoraks,abdomen, memiliki mata yang besar

Mangsa/inang utama : walang sangit

Gambar morfologi
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT9_sH01XDLLdy94BL53kQhhT-SOzeBV3mWZHgipUkESTqOxGsW












F.    Nama latin       : Menochillus sexmaculatus
Nama umum   : Kumbang kubah spot M

Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Filum           : Arthropoda
Kelas            : Insecta
Ordo            : Coleoptera
Famili           : Minochilas
Genus          : Menochilus sexmaculatus
Spesies        : Menochilus sexmaculatus

Ciri-ciri specimen : memiliki panjang tubuh 5-6 mm, warna merah dengan bercak-bercak hitam putih dan kuning, merupakan predator tungau dan kutu daun, menangkap mangsa dengan gerak lambat

Mangsa/inang utama : Aphid sp, kutu daun, kebul

Gambar morfologi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9uZXYd5NYErXVAguc0PG4rpIvKWhhJb96sVHECdnU_SL8VEKWtSVKuFjFmqAAt3gtEbo02e7qt805c86EcpirX8KWSouZCKZje1_kkrwFikkBTFZBVYyoFsRwp8kScjS7RSrv463RwPU/s320/images.jpeg












G.   Nama latin       : Lymnoganus sp
Nama umum   : Anggang-anggang

Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Filum           : Arthropoda
Kelas            : Insecta
Ordo            : Hemiptera
Famili           : Cendaceae
Genus          : Lymnogonus
Spesies        : Lymnogonus sp

Ciri-ciri specimen : Hidup selalu berjalan/melompat di permukaan air. Gerakannya cepat, dapat 1,5 m/s. Memiliki rambut-rambut sangat kecil (microsetae) pada ujung tungkainya, dan merupakan predator, memiliki 4 pasang tungkai dan 1 pasang antenna, tubuhnya tersusun atas caput, thoraks dan abdomen

Mangsa/inang utama : nyamuk wereng

Gambar morfologi
http://i69.photobucket.com/albums/i63/bosin/Gerris_sp01.jpg
 












H.   Nama latin       : Stagmomantis carolina
Nama umum   : Belalang sembah

Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Filum           : Arthropoda
Kelas            : Insecta
Ordo            : Orthoptera
Famili           : Mantidae
Genus          : Stagmomantis
Spesies        : Stagmomantis carolina

Ciri-ciri specimen : Sepasang kaki depan bersifat seperti menyembah, warnanya bermacam-macam, ada hijau, coklat. Memiliki sepasang antenna dan 3 pasanng tungkai. Tubuhnya tersusun atas caput, thorax, abdomen, kaki depan seperti pengait untuk menyerang mangsa

Mangsa/inang utama : Aphid sp, helopellis, kutu kebul

Gambar morfologi
http://www.phasmidsincyberspace.com/Pictures/Stagmomantis%20carolina5.JPG












I.      Nama latin       : Beauveria bassiana
umum   :

Klasifikasi
Kingdom                    : Fungi
Nama Filum              : Acomycota
Kelas                          : Sardaryamycetes
Ordo                           : Hyprocreales
Famili                         : Maniliaceae
Genus                        : Beauveria
Spesies                      : Beauveria bassiana

Ciri-ciri specimen : Berbentuk konidia, menginveksi serangga melalui kutikula (kulit), bagian mulut/ruas-ruas tubuh serangga. Mengeluarkan racun beauverian. Terdapat alami di dalam tanah sebagai jamur saprofit berupa putih, masuk ke tubuh inang dan menerang hingga mati

Mangsa/inang utama : belalang, tawon

Gambar morfologi

http://www.sbioinformatics.com/images/Bassiana.jpg
 












J.    Nama latin       : Trichoderma sp
Nama umum   :

Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Filum           : Amastigomycota
Kelas            : Deutromycetes
Ordo            : Moniliales
Famili           : Moniliaceae
Genus          : Trichoderma
Spesies        : Trichoderma sp

Ciri-ciri specimen : Merupakan jamur saprofit yang hidup di tanah dapat menjadi hiper parasit pada jamur pathogen. Koloni biasanya berwarna putih, kuning, hijau muda. Hifanya pipih bersekat dan bercabang membentuk ayunan

Mangsa/inang utama : jamur, penyakit akar putih

Gambar morfologi















BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan

         Musuh alami dapat membantu penanganan hama pada tanaman budidaya. Dengan adanya musuh alami atau predator manusia dapat menangani hama tanpa merusak lingkungan.
Berdasarkan specimen yang dibawa
Predator :                               : Stigmomantis Carolina
                                 Menochilus sexmaculatus
                                 Anax juinus
                                 Verania sp
                                 Lymnoganus sp
                                 Soleonopsis sp
                                 Lycosa sp
Parasitoid                              : Trichograma javanicum
Pathogen serangga            : Beauveria bassiana
                   Trichoderma sp
4.2 Saran
                 Karena laporan praktikum ini belum terlalu lengkap maka disarankan kepada pembaca untuk melakukan penelitian ulang.





DAFTAR PUSTAKA


Abadi, latief, 2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Bayu Media Publishing. Malang.
Anonymous, 2010. http://www.nela.gov.ph/ Trichograma
Anonymous, 2010. http://www.wikipwdea.go.id/ Lycosa
Anonymous, 2010. http://www.ditlin.hortikultura.deptan.go.id/ menochillus sexmaculatus.
Anonymous, 2010. http://www.google.com// predator dan musuh alami
Crasten, P. 2005. The Insecta Outline of Entimologi. Blackwen Publishing. Australia.
Gallagher, Kevin. 1991. Pengendalian hama terpadu untuk padi. Bappenas: Jakarta.
Natawigena, Hidayat. 1990. Pengendalian Hama Terpadu. Armico: Bandung
Novizan.2002. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan. Agromedia Pustaka : Jakarta
Nyoman, Ida. 1998. Pengendalian Hama Terpadu. UGM Press : Yogyakarta
Pracaya,1993. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebas Swadaya : Jakarta
Schlinger, Evert I 1978. Biological Control of Insecta Pert and Weeds. Hallsted : New York
Subyakto,2000. OPT Kapas dan Musuh Alami Kapas. Balitlas : Malang
Stemhous, Edward. 1963. Insect Pathology Advanced Troakse. Academic Press : New Yoark
Tjahjadi, N. 1989. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Kanisius : Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar