BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Serangan hama dan penyakit yang ada pada
tanaman budidaya dapat mengurangi produktivitas hasil dari tanaman tersebut. Hama tersebut dapat diatasi dengan menggunakan
pestisida, insektisida, maupun fungisida, namun biasanya penanganan ini dapat
mengakibatkan kerusakan pada lingkungan.
Musuh
alami dapat membantu manusia dalam menangani hama tanpa merusak lingkungan.
Dengan adanya musuh alami atau predator rantai makanan dalanm lingkungan
tersebut akan tetap terjaga.
1.2 Tujuan
·
Untuk memahami musuh alami
serta konsep musuh alami dan cakupan di dalamnya
·
Untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan dan pengendalian tentang hama dari musuh alami tersebut
·
Untuk mengenal contoh musuh alami berdasarkan status cirri fisik dan
mekanisme penyerangan serta lainnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Musuh Alami
·
Musuh alami merupakan salah
satu teknik pengendalian secara biologis
bagi tanaman yang terserang hama tertentu
(Subyakto,2000)
·
Musuh alami merupakan salah
satu factor pengendalian organism pengganggu tanaman (OPT) sehingga berperan
dalam pengaturan populasi OPT di dalam
(Abadi,2003)
·
Natural enemies is one of biological control that defined as the
reduction of pest population, include predator, parasitoid and pathogens
ΓΌ Musuh
alami merupakan salah satu pengendalian biologi dengan mereduksi populasi hama
yang terdiri dari predators, parasitoid, dan pathogen
(Sthelinger,
1973)
2.2
Pengertian Predator, Parasetoid, Entomopatogen
Predator
|
Parasitoid
|
Pathogen
|
Suatu binatang yang dapat memangsa binatang
lain
(Kusnadi, 2005)
|
Organisme yang sepanjang hidupnya
bergantung pada inang yang akhirnya membunuh dalam proses itu
(Kusnadi,2005)
|
Organisme yang hidup dalam habitat inangnya
dan menyerang hama tertentu, biasanya menyerang serangga
(Kusnaedi,2005)
|
2.3
Ciri-ciri dari Predator, Parasitoid, dan Entomopatogen
Predator
|
Parasitoid
|
Pathogen
|
1. membunuh, memakan/menghisap mangsanya dengan cepat
2.
dalam fase nimfa,imago, dapat memangsa semua tingkat perkembangan
mangsanya
3. kebanyakan bersifat karnivorik
4. memerlukan dan memangsa banyak mangsa
selam hidupnya
5. ukuran tubuh lebih besar dari mangsanya
6. bersifat polifag, olifag, dan monofag
(Nyoman,1998)
|
1. menyedot energy dan memakannya selagi
mangsa masih hidup
2. metamorphosis sempurna
3. ukuran tubuh lebih kecil dari mangsanya
4. membunuh dan melumpuhkan inang untuk
kepentingan keturunannya
(Nyoman,1998)
|
1.bersifat menyerap serangga
2. tumbuh dan tinggal dalam inangnya
3. berukuran kecil
4. memiliki skala hidup pendek
(natawigena,1990)
|
2.4 Contoh dari Predator, Parasitoid, dan Entomopathogen
beserta mangsa atau inangnya
Musuh Alami
|
Status
|
Mangsa
|
Lycosa sp
|
Predator
|
Aphid sp, kutu daun (Stemhause,1963)
|
Menochillus sexmaculatus
|
Predator
|
Aphid sp, kutu daun, kebul
(Natawigena,1990)
|
Verania sp
|
Predator
|
Semut, Aphid, Kutu hijau (Natawigena,1990)
|
Soleonopsis sp
|
Predator
|
Aphid sp, lalat buah (Galloghen,1991)
|
Stagmomantis carolina
|
Predator
|
Aphd sp, hellopelis, kutu kebul
(Subyakto,2000)
|
Lymnoganus sp
|
Predator
|
Nyamuk, wereng (Galloghen,1991)
|
Anax juinus
|
Predator
|
Walang sangit (Natawigena,1990)
|
Trichograma sp
|
Parasitoid
|
Telur, serangga, ngengat (Subyakto,2000)
|
Beauveria bassiana
|
Patogen
|
Belalang, tawon (Natawigena, 1990)
|
Trichoderma sp
|
Patogen
|
Jamur, penyakit akar putih
(Natawigena,1990)
|
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Bioekologi Spesimen
A. Nama
latin : Lycosa sp
Nama
umum : Laba-laba
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araida
Famili : Lycosidae
Genus : Lycora
Spesies : Lycora sp
Ciri-ciri
specimen : merupakan hewan berbuku-buku,
punya 2 segmen yaitu chepalothoraks dan abdomen, punya 4 pasang kaki, dan
tidak bersayap. Mampu membuat jarring dan merupakan hewan karnivora punya
rahang bertaring (chelicera) dan punya alat bantu (mulut) yaitu pedipalpus
Mangsa/inang
utama : Aphid sp, kutu daun
Gambar
morfologi
B. Nama
latin : Verania sp
Nama
umum : Kumbang kubah bulan sabit
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Coccinelidae
Genus : Verania
Spesies : Verania sp
Ciri-ciri
specimen : Merupakan predator dari kutu
daun dan kutu hijau, memiliki 3 pasang tungkai, berwarna orange kemerahan ada
titik hitam, dan punya titik hitam berbentuk seperti bulan sabit, memiliki
sepasang antena
Mangsa/inang
utama : Semut, aphid, kutu hijau
Gambar
morfologi
C. Nama
latin : Soleonopsis sp
Nama
umum : Semut rang-rang
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymonptera
Famili : Fermicidae
Genus : Soleonopsis
Spesies : Soleonopsis sp
Ciri-ciri
specimen : Merupakan makhluk koloni,
membuat sarang di pepohonan yang tinggi, berwarna coklat kemerahan. Panjang
tubuhnya antara 5-10 mm. Merupakan predator serangga hama. Memiliki sepasang
antenna, 3 pasang tungkai, dan tubuh beruas-ruas
Mangsa/inang
utama : aphid sp, lalat buah
Gambar
morfologi
D. Nama
latin : Trichroorama javanicum
Nama
umum : Tabuhan
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Trichrogrammatida
Genus : Trichroogramma
Spesies : Trichroorama javanicum
Ciri-ciri
specimen : berukuran kecil (o,3-1 mm) berwarna hitam remang-remang coklat
pucat/kuning, sayapnya berumbai-rumbai, bulu sayap teratur, bentuknya seperti
lalt, punya 3 pasang tungkai, memiliki sepasang sayap, sepasang antenna pada
caput, tubuhnya beruas-ruas
Mangsa/inang
utama : telur, serangga, ngengat
Gambar
morfologi
E. Nama
latin : Anax juinus
Nama
umum : Capung
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Odonata
Famili : Ansoptera
Genus : Anax
Spesies : Anax juinus
Ciri-ciri
specimen : memiliki 3 pasang tungkai, jarang berada/jauh dari air, memiliki 2
pasang sayap, memiliki antenna kecil. Tubuh tersusun atas caput,
thoraks,abdomen, memiliki mata yang besar
Mangsa/inang
utama : walang sangit
Gambar
morfologi
F. Nama
latin : Menochillus sexmaculatus
Nama
umum : Kumbang kubah spot M
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Minochilas
Genus : Menochilus sexmaculatus
Spesies : Menochilus sexmaculatus
Ciri-ciri
specimen : memiliki panjang tubuh 5-6 mm, warna merah dengan bercak-bercak
hitam putih dan kuning, merupakan predator tungau dan kutu daun, menangkap
mangsa dengan gerak lambat
Mangsa/inang
utama : Aphid sp, kutu daun, kebul
Gambar
morfologi
G. Nama
latin : Lymnoganus sp
Nama
umum : Anggang-anggang
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Cendaceae
Genus : Lymnogonus
Spesies : Lymnogonus sp
Ciri-ciri
specimen : Hidup selalu berjalan/melompat di permukaan air. Gerakannya cepat,
dapat 1,5 m/s. Memiliki rambut-rambut sangat kecil (microsetae) pada ujung
tungkainya, dan merupakan predator, memiliki 4 pasang tungkai dan 1 pasang
antenna, tubuhnya tersusun atas caput, thoraks dan abdomen
Mangsa/inang
utama : nyamuk wereng
Gambar
morfologi
H. Nama
latin : Stagmomantis carolina
Nama
umum : Belalang sembah
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Mantidae
Genus : Stagmomantis
Spesies : Stagmomantis carolina
Ciri-ciri
specimen : Sepasang kaki depan bersifat seperti menyembah, warnanya
bermacam-macam, ada hijau, coklat. Memiliki sepasang antenna dan 3 pasanng
tungkai. Tubuhnya tersusun atas caput, thorax, abdomen, kaki depan seperti
pengait untuk menyerang mangsa
Mangsa/inang
utama : Aphid sp, helopellis, kutu kebul
Gambar
morfologi
I. Nama
latin : Beauveria bassiana
umum :
Klasifikasi
Kingdom :
Fungi
Nama
Filum : Acomycota
Kelas :
Sardaryamycetes
Ordo :
Hyprocreales
Famili :
Maniliaceae
Genus :
Beauveria
Spesies :
Beauveria bassiana
Ciri-ciri
specimen : Berbentuk konidia, menginveksi serangga melalui kutikula (kulit),
bagian mulut/ruas-ruas tubuh serangga. Mengeluarkan racun beauverian. Terdapat
alami di dalam tanah sebagai jamur saprofit berupa putih, masuk ke tubuh inang
dan menerang hingga mati
Mangsa/inang
utama : belalang, tawon
Gambar
morfologi
J. Nama
latin : Trichoderma sp
Nama
umum :
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Amastigomycota
Kelas : Deutromycetes
Ordo : Moniliales
Famili : Moniliaceae
Genus : Trichoderma
Spesies : Trichoderma sp
Ciri-ciri
specimen : Merupakan jamur saprofit yang hidup di tanah dapat menjadi hiper
parasit pada jamur pathogen. Koloni biasanya berwarna putih, kuning, hijau
muda. Hifanya pipih bersekat dan bercabang membentuk ayunan
Mangsa/inang
utama : jamur, penyakit akar putih
Gambar
morfologi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Musuh alami dapat membantu penanganan
hama pada tanaman budidaya. Dengan adanya musuh alami atau predator manusia
dapat menangani hama tanpa merusak lingkungan.
Berdasarkan
specimen yang dibawa
Predator : : Stigmomantis
Carolina
Menochilus sexmaculatus
Anax juinus
Verania sp
Lymnoganus sp
Soleonopsis sp
Lycosa sp
Parasitoid : Trichograma javanicum
Pathogen serangga : Beauveria
bassiana
Trichoderma sp
4.2 Saran
Karena laporan praktikum ini
belum terlalu lengkap maka disarankan kepada pembaca untuk melakukan penelitian
ulang.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi,
latief, 2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Bayu Media Publishing. Malang.
Crasten,
P. 2005. The Insecta Outline of Entimologi. Blackwen Publishing. Australia.
Gallagher,
Kevin. 1991. Pengendalian hama terpadu untuk padi. Bappenas: Jakarta.
Natawigena,
Hidayat. 1990. Pengendalian Hama Terpadu. Armico: Bandung
Novizan.2002.
Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan. Agromedia Pustaka :
Jakarta
Nyoman,
Ida. 1998. Pengendalian Hama Terpadu. UGM Press : Yogyakarta
Pracaya,1993.
Hama dan Penyakit Tanaman. Penebas Swadaya : Jakarta
Schlinger,
Evert I 1978. Biological Control of Insecta Pert and Weeds. Hallsted : New York
Subyakto,2000.
OPT Kapas dan Musuh Alami Kapas. Balitlas : Malang
Stemhous,
Edward. 1963. Insect Pathology Advanced Troakse. Academic Press : New Yoark
Tjahjadi,
N. 1989. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Kanisius : Yogyakarta